Tips Mempertahankan Warna Putih Gigi

Admin

Membuat kesan pertama yang baik seringkali dimulai dengan senyum yang menarik, semakin putih gigi Anda maka semakin baik. Senyum yang cerah dengan gigi putih bersinar bukan hanya menunjang penampilan, tapi juga menambah rasa percaya diri. Tak heran jika banyak orang berusaha mencari cara memutihkan gigi.

Selama bertahun-tahun, ada banyak produk yang menjanjikan untuk membantu memutihkan gigi. Salah satu inovasi terbaru adalah permen pemutih gigi. Namun, apakah permen karet pemutih gigi benar-benar efektif?

Seberapa Efektif Permen Karet Pemutih Gigi?

Permen karet pemutih gigi dapat membantu menghilangkan noda di permukaan, seperti yang disebabkan oleh makanan dan minuman seperti kopi atau teh. Kandungan abrasif dan agen pemutih ringan dalam permen karet dapat membantu memoles dan membersihkan gigi Anda, sehingga gigi Anda tampak lebih cerah. Namun, perlu diingat bahwa permen karet pemutih tidak seefektif perawatan pemutih profesional atau pasta gigi pemutih.

Permen karet pemutih gigi tidak akan memberikan hasil singkat dalam semalam. Untuk melihat hasil yang nyata, Anda perlu mengunyah permen karet secara konsisten dalam jangka waktu yang lebih lama. Jika Anda mencari solusi cepat untuk memutihkan gigi, permen karet mungkin bukan pilihan terbaik.

Tips Mempertahankan Warna Putih Gigi

Perlu diingat, apa pun metodenya, hasil pemutihan gigi tidak ada yang permanen. Rata-rata pengguna dan pasien whitening perlu menjalani perawatan kembali setelah setahun.

Namun, ada juga yang gigi putihnya mulai luntur hanya sebulan setelah perawatan, terutama jika rutin mengkonsumsi makanan dan minuman yang menodai gigi. Berikut ini beberapa tips supaya gigi putih Anda bertahan lebih lama.

1. Cermat Mengonsumsi Makanan dan Minuman
Hindari makanan dan minuman yang meninggalkan noda di gigi, misalnya, kopi, teh, anggur, dan soda. Kabar buruknya, hampir semua makanan dan minuman berpotensi menodai gigi. Para pakar kesehatan gigi menyebut, semua makanan dan minuman yang bisa meninggalkan bercak di kaus katun putih, juga bisa menodai gigi.

Hanya saja, noda itu terbentuk secara perlahan dan makin terlihat seiring pertambahan usia. Jika tetap ingin minum minuman tersebut, gunakan sedotan supaya minuman itu tidak menyentuh gigi.

2. Berkumur
Plak dan sisa makanan yang menempel pada gigi dapat berubah warna menjadi kuning jika dibiarkan. Berkumur, terutama setelah makan atau minum minuman berwarna (kopi, teh, soda), membantu membersihkan sisa tersebut sebelum sempat menempel.

Berkumur dengan mouthwash yang mengandung bahan antibakteri yang dapat mencegah terbentuknya plak yang berpotensi menodai gigi. Mouthwash yang mengandung bahan seperti hydrogen peroxide ringan atau baking soda bisa membantu mencerahkan gigi secara bertahap jika digunakan secara rutin dan tidak berlebihan.

3. Rajin Menyikat Gigi
Jalani ketentuan-ketentuan soal kebersihan mulut. Sikat gigi dua kali sehari, pakai dental floss sekali sehari untuk mengangkat plak, gunakan obat kumur minimal sekali sehari untuk mematikan bakteri penyebab plak.

Gunakan pasta gigi dengan pemutih untuk mengangkat noda permukaan dan mencegah penguningan. Namun, praktisi kesehatan gigi menyarankan penggunaan whitening toothpaste maksimal dua kali sepekan. Sisanya, pakailah pasta gigi biasa.

4. Jangan Merokok
Rokok bukan hanya membahayakan kesehatan, tapi juga memiliki salah satu zat penoda terburuk bagi gigi. Tembakau meninggalkan noda kecokelatan yang bisa menembus email gigi.

Noda yang disebabkan tembakau, sulit dihilangkan oleh sikat gigi. Semakin lama Anda merokok, noda akan semakin mengakar. Di mulut, rokok juga membuat bau napas dan memicu gingivitis atau kanker gusi.

5. Perawatan Whitening
Ulangi perawatan whitening. Sebersih apa pun Anda, gigi tetap berisiko menguning. Jangka pemutihan ulang berbeda bagi setiap orang. Ada yang butuh pemutihan enam bulan sekali, ada yang setahun sekali. Jika Anda perokok, kebutuhan akan perawatan ulang jadi lebih sering.

Tags

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer